Sebuah perusahaan gas asal Inggris, BOC, baru baru ini berhasil mengembangkan mobil ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk menjelajah dunia. Jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional, mobil ini termasuk sangat irit. Untuk berjalan sejauh 40.000 kilometer, Ech20 – nama kendaraan itu - hanya memerlukan tenaga kurang dari dua galon bensin.

Mobil tersebut memang sangat ekonomis. Seperti dikutip CNN, Ech20 ini hanya membutuhkan daya listrik sekitar 25 watt atau setara dengan kebutuhan daya sebuah lampu pijar.

Kendaraan buatan BOC yang didesain untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar ini merupakan rancangan ulang dari desain mobil bernama Gh20st yang gagal memecahkan rekor dunia di Aberdeen setahun lalu.

Rekor terakhir mobil ekonomis saat ini masih dipegang PAC Car II, sebuah kendaraan berbahan bakar hidrogen buatan Swiss yang dapat menjelajah sejauh 5.385 kilometer dengan 1 liter bahan bakar di sirkuit uji di Paris.

Hari Kamis (11/8), Ech20 akan bersaing dengan kendaraan lain untuk memecahkan rekor kendaraan paling efisien yang melampaui jarak 10 ribu mil untuk setiap galon bahan bakar pada ajang Shell Eco Marathon di sirkuit Rockingham Raceway, Inggris.

Dengan menggunakan sumber energi berupa fuel cell berbahan bakar hidrogen, emisi yang dikeluarkan mobil ini tidak berbahaya. Karena Ech2o menghasilkan emisi berupa air, bukan zat yang berbahaya bagi lingkungan..

Meskipun begitu, jika anda berniat berkeliling dunia dengan Ech20 akan dibutuhkan waktu berbulan-bulan, kendati tak perlu berhenti untuk mengisi bahan bakar. Hal tersebut karena kecepatan maksimum Ech20 hanya 48 km/jam.

Kepada AP News, John Carolin -Global Director Sustainable Energy BOC – mengatakan : "Kedengarannya tak dapat dipercaya, bagaimana mungkin daya yang sangat kecil dapat dipakai untuk berjalan sejauh itu. Namun ini merupakan terobosan dan sekaligus pelajaran berharga bagi para desainer mobil masa depan."

"Dari penemuan ini kita dapat memetik pelajaran, bahwa kendaraan berbahan bakar fuel cell ternyata sangat praktis, atraktif, dan ekonomis sehingga cocok sebagai alternatif pengganti kendaraan berbahan bakar diesel atau bensin," tambah Carolin. (red/mikha)***